BAGAIMANA MELATIH DIRI AGAR TAK ALERGI MATEMATIKA |
Rabu, 31 Desember 2008
Jumat, 26 Desember 2008
LANGKAH KEDUA
Setelah pindah ke SMPN Juanda dan menikah, aku diajak temen untuk ikut ngajar di sebuah LBB namanya LBB PHI-BETA GROUP. Kebetulan temenku ini koordinator di cabang Sidoarjo, jadilah aku tentor LBB PHI-BETA GROUP cabang Sidoarjo berlokasi di SDN Sidoklumpuk. Murid pertama yang kuingat adalah Lidya, putri dokter spesialis terkenal di Sidoarjo. Kemudian ada Evita, siswi SMPN Juanda nun jauh di Sedati.
Setahun setelah ngajar di Sidoarjo, diundang rapat tentor (sebutan guru di LBB) di Surabaya, tepatnya Jl. Juwingan 26 Sby. Diminta juga ngajar di LBB yang sama di Sby. Tambah lagi kegiatanku. Setahun gabung di Sby, aku diminta jadi koordinator tim khusus korektor pre/postes siswa program intensif UMPTN. Tahun berikutnya ditunjuk jadi ketua panitia try out akbar LBB PHI-BETA GROUP. Kelar acara try out, aku dipanggil khusus oleh ownernya diminta untuk jadi koordinator di cabang baru yang berlokasi di Pondok Candra Indah, sebuah komplek perumahan di perbatasan Sby-Sda. Setelah cabang Pondok Candra berkembang, sebutan koordinator berubah jadi Kepala Cabang. Cukup lama aku menjadi Kacab Pondok Candra, ada sekitar 11 tahun, dari 1993 s.d 2004. Mulai aku kontrak rumah di Kepuh Permai L-9 pindah ke Blok i-9 sampai pindah ke rumah sendiri di Pondok Sedati Asri H-46. Selama berkarya di LBB PBG, aku jarang sekali bahkan boleh dikata tidak pernah berkegiatan (selain mengajar) di SMPN Juanda s.d jadi SMPN 1 Sedati. Setiap hari pulang dari sekolah jam satu siang terus jam 2 sudah harus nongkrong di Pondok Candra sampai jam 9 - 10 malam baru nyampe rumah lagi. Begitu setiap hari, kecuali hari Sabtu karena LBB PBG tutup jam 6 sore, jadi pulang lebih awal. Hari Minggu pun LBB PBG tetap masuk. Hari besar baru libur.
Pengalaman bekerja belasan tahun dengan orang-orang swasta menyebabkan aku punya pandangan yang cukup berbeda dengan guru pegawai negeri yang lain. Ketika kami menyelenggarakan event apapun, pejabat di LBB PBG tak pernah ada yang mendapatkan insentif kecuali memang beliaunya terlibat jauh dalam penyelenggaraan/kepanitiaan. Setiap personil diberi penghargaan sesuai dengan prestasi tugas dan hasil kerjanya. Like and dislike agaknya dikelola berdasarkan kemampuan setiap personil. Walaupun owner sering mengambil keputusan berdasarkan intuisi, namun pertimbangan kualitas tetap dikedepankan.
Sementara itu istriku telah memberiku hadiah 2 putri cantik, Nurfi Laili dan Rosichati Rosyidah. Nurfi saat ini sedang belajar di Fak. Psikologi Unair, sedangkan Ossie (panggilan Rosichati) hampir menyelesaikan pelajaran di SMAN 16 Sby. Kira-kira setahun yang lalu istriku sukses menyelesaikan program doktornya di PPS - Unair juga dengan judul disertasi : "Suplementasi Tirosin Kinase Spermatozoa Sapi Frisian Holstein ( FH ) Terhadap Kualitas Semen Beku" dengan predikat Cum Laude.
Setelah pindah ke SMPN Juanda dan menikah, aku diajak temen untuk ikut ngajar di sebuah LBB namanya LBB PHI-BETA GROUP. Kebetulan temenku ini koordinator di cabang Sidoarjo, jadilah aku tentor LBB PHI-BETA GROUP cabang Sidoarjo berlokasi di SDN Sidoklumpuk. Murid pertama yang kuingat adalah Lidya, putri dokter spesialis terkenal di Sidoarjo. Kemudian ada Evita, siswi SMPN Juanda nun jauh di Sedati.
Setahun setelah ngajar di Sidoarjo, diundang rapat tentor (sebutan guru di LBB) di Surabaya, tepatnya Jl. Juwingan 26 Sby. Diminta juga ngajar di LBB yang sama di Sby. Tambah lagi kegiatanku. Setahun gabung di Sby, aku diminta jadi koordinator tim khusus korektor pre/postes siswa program intensif UMPTN. Tahun berikutnya ditunjuk jadi ketua panitia try out akbar LBB PHI-BETA GROUP. Kelar acara try out, aku dipanggil khusus oleh ownernya diminta untuk jadi koordinator di cabang baru yang berlokasi di Pondok Candra Indah, sebuah komplek perumahan di perbatasan Sby-Sda. Setelah cabang Pondok Candra berkembang, sebutan koordinator berubah jadi Kepala Cabang. Cukup lama aku menjadi Kacab Pondok Candra, ada sekitar 11 tahun, dari 1993 s.d 2004. Mulai aku kontrak rumah di Kepuh Permai L-9 pindah ke Blok i-9 sampai pindah ke rumah sendiri di Pondok Sedati Asri H-46. Selama berkarya di LBB PBG, aku jarang sekali bahkan boleh dikata tidak pernah berkegiatan (selain mengajar) di SMPN Juanda s.d jadi SMPN 1 Sedati. Setiap hari pulang dari sekolah jam satu siang terus jam 2 sudah harus nongkrong di Pondok Candra sampai jam 9 - 10 malam baru nyampe rumah lagi. Begitu setiap hari, kecuali hari Sabtu karena LBB PBG tutup jam 6 sore, jadi pulang lebih awal. Hari Minggu pun LBB PBG tetap masuk. Hari besar baru libur.
Pengalaman bekerja belasan tahun dengan orang-orang swasta menyebabkan aku punya pandangan yang cukup berbeda dengan guru pegawai negeri yang lain. Ketika kami menyelenggarakan event apapun, pejabat di LBB PBG tak pernah ada yang mendapatkan insentif kecuali memang beliaunya terlibat jauh dalam penyelenggaraan/kepanitiaan. Setiap personil diberi penghargaan sesuai dengan prestasi tugas dan hasil kerjanya. Like and dislike agaknya dikelola berdasarkan kemampuan setiap personil. Walaupun owner sering mengambil keputusan berdasarkan intuisi, namun pertimbangan kualitas tetap dikedepankan.
Sementara itu istriku telah memberiku hadiah 2 putri cantik, Nurfi Laili dan Rosichati Rosyidah. Nurfi saat ini sedang belajar di Fak. Psikologi Unair, sedangkan Ossie (panggilan Rosichati) hampir menyelesaikan pelajaran di SMAN 16 Sby. Kira-kira setahun yang lalu istriku sukses menyelesaikan program doktornya di PPS - Unair juga dengan judul disertasi : "Suplementasi Tirosin Kinase Spermatozoa Sapi Frisian Holstein ( FH ) Terhadap Kualitas Semen Beku" dengan predikat Cum Laude.
Kamis, 25 Desember 2008
SMPN 1 Sedati, sekolahku
Sejak Juli 1988 aku pindah mengajar dari SMPN Kasiman Bojonegoro ke SMPN Juanda di Sidoarjo. Sebenarnya sih ke SMPN Sedati, tapi waktu itu ditolak sama kepala sekolahnya ( Bu Mamiek ), jadi aku harus ngurus lagi ke Kanwil Depdikbud untuk perbaikan SK mutasi. Setelah beres, jadilah aku guru di SMPN Juanda. Karena guru matematikanya sudah cukup, maka aku ditugasi mengajar Biologi. Saat itu yang kurasakan, betapa enaknya mengajar di kota, jam ngajarnya sedikit, aku cuma dapat 24 jam seminggu padahal ketika di Kasiman, jam mengajarku tidak pernah di bawah 30 jam seminggu, bayangin betapa nikmatnya. Ternyata yang kurasa nikmat itu di Juanda menjadi jam terbanyak! Hanya beberapa orang guru saja yang jamnya mencapai 24, yang lain cuma belasan jam!
Sebulan setelah mulai ngajar di SMPN Juanda aku menikah, tepatnya 8 Agustus 2008. Dua tahun kemudian nama SMPN Juanda diubah menjadi SMPN 1 Sedati, sedangkan SMPN Sedati berubah menjadi SMPN 2 Sedati.
Cukup lama aku mengajar Biologi, lebih dari tiga tahun. Sampai sekarang masih banyak mantan siswa yang menganggap aku guru biologi. Setelah itu aku mengajar dobel, ya biologi ya matematika. Inipun berjalan beberapa tahu. Sampai akhirnya datang beberapa guru biologi, sehingga aku terbebas dari kewajiban mengajar biologi dan kembali ke habitat normal, guru matematika, sampai sekarang!
Sebulan setelah mulai ngajar di SMPN Juanda aku menikah, tepatnya 8 Agustus 2008. Dua tahun kemudian nama SMPN Juanda diubah menjadi SMPN 1 Sedati, sedangkan SMPN Sedati berubah menjadi SMPN 2 Sedati.
Cukup lama aku mengajar Biologi, lebih dari tiga tahun. Sampai sekarang masih banyak mantan siswa yang menganggap aku guru biologi. Setelah itu aku mengajar dobel, ya biologi ya matematika. Inipun berjalan beberapa tahu. Sampai akhirnya datang beberapa guru biologi, sehingga aku terbebas dari kewajiban mengajar biologi dan kembali ke habitat normal, guru matematika, sampai sekarang!
Langganan:
Postingan (Atom)